Semakin lama kita tumbuh dan bertambah
umur, maka cinta yang kita kenal pun juga semakin luas. Kita beranjak
masa kecil, maka kita juga belajar yang namanya CINTA. Entah itu cinta
terhadap teman sesama manusia, cinta terhadap lingkungan sekitar, dan
yang utama kita belajar mengenal agama dan cinta terhadap Tuhan kita.
Beranjak lagi kita ke masa remaja, maka kita juga secara alamiah akan
mengalami suatu cinta, yaitu cinta terhadap yang namanya lawan jenis,
dan pada proses ini banyak sekali misteri cinta yang terkadang dapat
membuat suatu hal positif, dan terkadang juga dapat membuat menjadi hal
negatif. Itulah cinta, datang tak diundang, pulang ga dijemput
(hehehe,emang jelangkung
Cinta terhadap Tuhan adalah keutamaan dan mutlak. Kita hidup, kita berproses, kita mendapat masalah dan cobaan, semua itu tak lepas dari penglihatan-Nya. Semakin kita cinta terhadap Tuhan, maka semakin tenang pula kita menjalani hidup dengan segala permasalahannya. Sebaliknya, semakin kita jauh dan lupa akan Tuhan, maka semakin bahayanya kita, dan tak tenang dalam menjalani roda kehidupan, meskipun toh banyak harta, karena pada dasarnya manusia hidup hanyalah titipan belaka dan tidaklah abadi (semua manusia pasti kembali berpulang
Cinta kepada orang tua
Cinta kepada orang tua sebagian besar telah saya sebutkan di atas,
jadi di dini saya tidak akan menjelaskan lagi secara detail. Pada
intinya saja, kita terlahir adalah titipan Tuhan yang diberikan melalui
orang tua kita. Oleh karena itu, kita wajib tuk selalu cinta kepada
bapak, dan terutama ibu, bahkan sampai kita mengenal sebuah kalimat
“surga ada di telapak kaki ibu”. Patuhlah pada bapak dan ibu. Sejelek
apaun mereka bertindak kepada kita, patuhi dan hormatilah, karena pada
dasarnya semua itu adalah sebuah didikan dan orang tua selalu berharap
yang terbaik bagi anaknya sampai kita jadi orang dewasa kelak.
Cinta kepada lingkungan
Kita hidup berada di sekitar alam. oleh karena itu, hormatilah dan
perlakukan alam dengan sebaik mungkin. Semakin kita cinta terhadap alam,
maka kita pun turut menghormati segala apa yang telah diciptakan olen
Nya. Sebagai contoh, kita mencintai tanaman yang kita punya, maka kita
juga wajib tuk menyiraminya serta merawatnya, karena tanaman yang kita
punya pun, seandainya tanaman itu bisa ngomong, akan memberikan sebuah
senyuman dan ucapan terima kasih
. Contoh lain adalah cinta kepada BUMI, kita asumsikan bahwa bumi juga
memiliki umur. Dan sekarang ini, bumi telah berumur tua, global warming
terjadi begitu pesat, lapisan ozon pun telah rusak. Oleh karena itu,
kita wajib untuk peduli dengan kelangsungan hidup bumi tersebut, seperti
contoh mengurangi penggunaan AC, mematikan lampu di malam hari tiap
berapa bulan sekali secara serentak, maka hal tersebut setidaknya kita
turut merawat dan menjaga ciptaan Nya, iya kan? hehehe.
Cinta terhadap lawan jenis
Cinta pada fase ini merupakan suatu cinta yang sangat banyak akan makna dan misteri nya
. Kita pasti akan mengenal cinta yang satu ini, terutama kita akan
mulai merasakan arti nya ketika kita berada pada fase remaja. Ketika
kita mencintai orang tersebut, yang muncul kemudian adalah = “Apakah
orang itu juga mencintaiku?” , “Apakah aku akan bisa mendapatkannya?” ,
dll. Dan biasanya, kalau cinta itu berbalas dengan cinta, maka dua orang
kasih tersebut mengukuhkan status menjadi hal yang kita sebut dengan
PACARAN, hehe. Kita berpacaran, indah di awal, rumit di tengah
perjalanan, dan putus di akhir. Itu lumrah, karena kita terlahir untuk
belajar mencintai dan mencari yang terbaik buat pilihan terakhir kelak
(untuk pasangan nikah maksudnya). Dalam proses tersebut, tak jarang
seseorang tidak bisa tuk menerima keadaan tatkala hubungan cintanya
telah berakhir. Banyak seseorang yang menjadi depresi, rasa ingin bunuh
diri, rasa ingin menyendiri, dan lainnya. Meskipun orang teersebut sakit
hati berkali-kali, tertipu secara terus-menerus, tetapi terkadang
banyak orang yang masih tetap berjuang dan mempertahankan cinta kepada
sang pujaan hatinya. Kenapa bisa seperti itu? Ya karena cinta itu memang
sebuah misteri, walaupun sakit kadang kita masih tak rela tuk pergi.
Terkadang cinta itu buta, dan memang hal itu terjadi pada kebanyakan
orang. Namun apapun itu kisah cinta terhadap lawan jenis, sebaiknya kita
tidak boleh tuk menyakiti diri sendiri dan mempengaruhi cinta kita
terhadap Tuhan dan orang tua.
Cinta terhadap anak
Tatkala cinta terhadap lawan jenis itu berjodoh, kita akan meresmikan
momen tersebut, dan menjadi pasangan suami istri. Setelah menikah, kita
kelak juga akan dikaruniai anak. Kita secara alamiah akan berjuang demi
bertumbuhnya sang anak tadi. Cinta kita terhadap anak, dapat kita
terapkan melalui prinsip didikan yang metodenya dapat kita buat sendiri.
Ada yang orang tua nya mendidik anaknya dengan keras, dan ada juga yang
mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang dan sedikit manja. Apapun
itu metode nya, Anda lah yang paling tau dan Anda lah yang paling
mengerti, karena semua itu demi yang terbaik juga bagi anak Anda kan?
Anak menjadi sukses, anak menjadi nakal, anak menjadi patuh, apapun itu
semua orang tua merupakan penyumbang karakter anak terbesar dan
pendidikan anak dari orang tua merupakan hal yang paling berpengaruh
terhadap sosok sang anak di masa depan kelak.
Pada dasarnya semua itu sama seperti
roda berputar. Kita jadi bayi, anak kecil, remaja, dewasa, bahkan jadi
orang tua, dan kembali. Apa yang kita terima dan pelajari, akan kita
berikan lagi kepada generasi yang selanjutnya. Cinta yang datang, cinta
yang tumbuh, dan cinta yang pergi, akan selalu berputar, karena cinta
kita hanya mutlak kepada Tuhan yang maha menciptakan segalanya. Itulah
hidup, dan itulah cinta. Dengan segala alur ceritanya, manusia hidup
pasti akan beriringan dengan cinta. Jadi, syukurilah rasa cinta, karena
cinta itu tidak dapat dibeli, namun murni lahir dari hati dan jiwa
manusia
. Demikian sedikit yang dapat saya tulis, mohon maaf apabila ada tutur
kata yang kurang berkenan, karena penulis jugalah manusia,hehehe.
Sekian dan teima kasih
Thanks to lintasterbaru.com
berjuta rasa :)
BalasHapusbanyak ya rasanya?
BalasHapusbegitulah..
BalasHapus