Mendengar ceramah seorang ustad tentang pergi umrah dan haji, membuat saya menyadari bahwa dalam segala hal (ibadah) memang harus didasari niat yang ikhlas. Tanpa adanya niat (jawa : krenteg) dari hati yang semata-mata hanya kita tujukan untuk beribadah kepada Allah, semuanya akan terasa berat. Namun ketika hati kita telah sepenuhnya ikhlas, pasti akan selalu ada jalan dari Allah yang memudahkan kita untuk mewujudkannya.
Naik haji ataupun pergi umrah pada zaman sekarang ini membuat orang pada umumnya akan pertama kali berfikir masalah BIAYA & WAKTU. Padahal yang terpenting adalah NIAT. Orang cenderung berfikir dengan logika dan matematika untuk menghitung berapa banyak biaya yang akan diperlukan untuk pergi umrah/haji? bagaimana atau kapan bisa berangkat? dan banyak hal lainnya yang ujung-ujungnya hanya akan membuat niat jadi sekedar niat saja, tanpa ada ikhtiar untuk mewujudkannya, sedangkan Allah telah berfirman :
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (At Thalaq 2-3).
Mari kita renungkan sejenak, bahwa orang yang dengan tulus ikhlas niatnya untuk beribadah kepada Allah, janji Allah akan memberikan rezeki dari arah yang tiada pernah kita sangka-sangka. Artinya jika kita masih berfikir bahwa rezeki kita sedikit atau rezeki kita bisa kita prediksi berapa besarnya, maka kita belum sepenuhnya meyakini bahwa Allah Maha Kaya, Allah Maha Pemberi.
Kembali ke persoalan umrah dan haji, ketika seseorang memiliki niat berangkat umrah, sebaiknya segera diikuti dengan ikhtiar menabung, tak perlu harus dengan uang yang banyak, berapapun yang kita punya segera saja disisihkan untuk ditabung. Tentunya dengan dibarengi dengan doa, insyaallah Allah akan mempermudah rezeki kita. Boleh jadi kita bisa berangkat ke tanah suci tidak dengan uang yang kita tabung tersebut, melainkan dari rezeki yang Allah berikan yang datangnya dari arah yang tidak disangka-sangka, dan bahkan mungkin dengan waktu tunggu berangkat yang lebih cepat dari yang kita rencanakan. Tetapi jika kita berkata bahwa saya akan pergi ke tanah suci nanti kalau sudah kaya, sudah tidak membiayai keluarga, sudah punya ini itu, dll..... maka kita hanya akan disibukkan oleh hal-hal duniawi tanpa sempat lagi berfikir untuk pergi ke tanah suci.
Banyak sekali kisah tentang orang muslim yang dengan mudahnya setiap tahun berangkat umrah, bahkan bisa memberangkatkan keluarga tercinta ke tanah suci, itu tiada lain karena Allah telah memberinya kemudahan dikarenakan niat yang ikhlas.
Saya sendiri memang belum pernah ke tanah suci, namun semoga ini bisa menjadi motivasi dan menambah keimanan serta ketakwaan kita sebagai umat muslim, dan semoga kita bisa segera menghadiri undangan Allah ke tanah suci, agar di sana kita bisa berdoa (karena di masjid Nabawi adalah salah satu tempat mustajab untuk berdoa) untuk bisa memberangkatkan keluarga tercinta ke tanah suci Mekkah, aamiin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar